Penelitian tentang Penyemprotan di Sektor Kelapa Sawit Menunjukkan Banyak Bahan Berbahaya

Setidaknya ada 56 bahan kimia pertanian berbeda yang digunakan di perkebunan di Kolombia, Indonesia, dan Ghana.

Redactie
Door Redactie 7 mei 2025

Di antaranya, beberapa bahan diklasifikasikan sebagai sangat berbahaya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Paraquat yang dilarang di Uni Eropa justru diekspor ke Indonesia dari Uni Eropa itu sendiri. Ini adalah beberapa temuan dari penelitian berskala besar.

Laporan berjudul "OSH in oil palm plantations, Workers’ risk of exposure to agrochemicals in Colombia, Ghana, and Indonesia," dilakukan oleh lembaga penelitian Profundo atas permintaan International Palm Oil Workers United (IPOWU), dengan dukungan finansial dari Mondiaal FNV. Selain penelitian dokumen, penelitian ini dilakukan terhadap 1.436 pekerja di perkebunan kelapa sawit di Kolombia, Ghana, dan Indonesia untuk memetakan risiko paparan mereka terhadap bahan kimia pertanian. Beberapa temuan penting meliputi:

  • Masih belum ada kebijakan menyeluruh terkait keselamatan kimia dan kesehatan kerja, sehingga pekerja tidak mendapatkan pemantauan kesehatan yang memadai, pelatihan keselamatan, atau pakaian pelindung;
  • Ketiga negara tersebut belum meratifikasi konvensi penting dan relevan dari ILO;
  • Pembeli internasional minyak sawit tidak mewajibkan kebijakan K3 khusus dari pemasok mereka;
  • Banyak dari pekerja yang disurvei, yang semuanya terpapar pestisida, tidak mengetahui bahaya dari paparan tersebut;
  • Para pekerja yang disurvei menyebutkan total 56 bahan kimia pertanian berbeda yang digunakan di perkebunan. Di antaranya, setidaknya dua diklasifikasikan sebagai "sangat berbahaya" oleh WHO;
  • Uni Eropa telah melarang penggunaan paraquat di wilayahnya sejak 2007, tetapi tetap menjadi pengekspor utama pestisida tersebut ke Indonesia;
  • Sebagian besar pekerja menyatakan bahwa mereka menerima Alat Pelindung Diri (APD) dari perusahaan, namun sebagian besar juga melaporkan bahwa alat yang rusak tidak diganti; Akses terhadap fasilitas pencucian untuk APD terbatas, sehingga banyak pekerja tidak dapat membersihkan perlengkapan pelindung mereka secara efektif;
  • Para pekerja yang bekerja kurang dari satu tahun melaporkan kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja yang telah bekerja selama 15 tahun atau lebih.

Diana Quiroz adalah peneliti senior di Profundo dan memimpin penelitian ini. Bersama dengan beberapa rekan dan anggota serikat pekerja di tiga negara, ia bekerja selama sekitar satu tahun dalam penelitian ini. “Kami tidak berniat untuk menyalahkan atau mempermalukan,” katanya. “Kami mencari dialog konstruktif untuk memperbaiki kondisi kerja di sektor kelapa sawit.” Dan dialog itu sebaiknya dilakukan antara para pekerja, pemilik perkebunan, pemerintah, pembeli, dan RSPO—organisasi yang mencoba membuat minyak sawit lebih berkelanjutan.

Undang-undang memang ada di ketiga negara yang diteliti, tetapi penerapannya buruk, kata Quiroz. “Kolombia memiliki undang-undang yang baik, Indonesia dan Ghana sedikit kurang. Namun, inspeksi ketenagakerjaan kekurangan tenaga kerja. Indonesia juga sangat luas, dengan banyak pulau dan perkebunan yang sulit dijangkau.”

Quiroz merasa marah dengan standar ganda Uni Eropa: melarang paraquat tetapi tetap memproduksi dan mengekspornya ke Indonesia. “Itu tidak dapat diterima! Bahwa Uni Eropa melindungi warganya sendiri tetapi tidak melindungi orang lain di seluruh dunia. Uni Eropa tidak menunjukkan banyak empati terhadap orang-orang di rantai pasokan. Pada saat yang sama, kita melihat bahwa Kolombia mengizinkan bahan kimia tertentu di bawah kondisi spesifik dan terkendali di perkebunan kelapa sawit dan perkebunan komersial lainnya, yang pada akhirnya masuk ke dalam minyak sawit yang kita impor. Jadi, perlindungan itu sama sekali tidak kedap air.”

Temuan Paling Mengejutkan dan Risiko Kesehatan

Dari semua temuan dalam laporan tersebut, Quiroz menganggap penggunaan bahan kimia terlarang yang terus berlanjut sebagai yang paling mengejutkan. “Saya tidak menyangka bahwa tidak semua perkebunan memiliki fasilitas pencucian untuk pakaian pelindung pekerja. Jadi, mereka tidak bisa mencuci perlengkapan mereka di tempat, dan mereka membawanya pulang, yang bisa membahayakan keluarga mereka. Bahkan ada laporan tentang orang-orang yang mencuci pakaian pelindung mereka di sungai yang mengalir di dekatnya, yang berpotensi mencemari seluruh area. Ini terjadi dalam skala kecil di Kolombia dan dalam skala besar di Indonesia.”

Aksi Serikat Pekerja Berdasarkan Temuan

Serikat pekerja yang tergabung dalam International Palm Oil Workers United (IPOWU) telah mulai bekerja berdasarkan hasil laporan:

  • Internasional: Pertemuan Zoom diadakan dengan perwakilan RSPO di mana temuan penelitian disampaikan. Serikat pekerja kemudian diundang untuk berbicara dengan kantor RSPO lokal di ketiga negara dan mereka siap untuk mengerjakan kriteria yang baru ditetapkan. IPOWU diharapkan memberikan masukan tentang pedoman terkait penggunaan pestisida.
  • Ghana: Serikat pekerja bertemu dengan anak perusahaan Unilever, Wilmar, dan membahas hasil penelitian. Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dan mengembangkan kegiatan peningkatan kesadaran. Ada juga pertemuan dengan badan pengambil keputusan tertinggi, NEC, untuk membicarakan laporan tersebut. Serikat pekerja memutuskan untuk menggunakan hasil penelitian tersebut untuk berkampanye dan melobi penyelesaian Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Nasional di tempat kerja.
  • Indonesia: Berbagai acara diorganisir untuk menyebarkan temuan penelitian, termasuk dengan beberapa pemangku kepentingan. Serikat SPMN di Kalimantan Tengah membagikan hasil penelitian dengan perusahaan. Surveyor dilatih untuk melanjutkan penelitian dan mengembangkan pedoman terkait risiko keamanan dari bahan kimia pertanian. Kolombia: Serikat pekerja memulai pembicaraan dengan manajemen sebanyak mungkin perusahaan dan mempresentasikan hasil penelitian. Mereka berencana memasukkan sebanyak mungkin poin dalam perundingan perjanjian kerja bersama.
  • Belanda: FNV mendekati perusahaan yang menjual, mengangkut, atau mengolah produk minyak sawit, seperti LIDL Nederland, Cargill, dan SD Guthrie, sebuah kilang minyak sawit di Zwijndrecht. Ini belum menghasilkan pembicaraan, tetapi undangan diharapkan dari dua yang terakhir. Segera akan ada presentasi tentang penelitian ini kepada beberapa anggota MVO Nederland.

Teks: Astrid van Unen

Cookies op websites van de FNV

De FNV gebruikt functionele cookies die noodzakelijk zijn om de websites zo goed mogelijk te laten functioneren. Daarnaast maken we optioneel gebruik van statistische en marketing cookies. De functionele en statistische cookies maken geen gebruik van persoonsgegevens. De marketing cookies worden gebruikt voor het personaliseren van advertenties. Onderstaand kun je toestemming geven voor het gebruik van cookies. Voor meer informatie, of om op ieder moment je instellingen weer te wijzigen, kun je terecht op onze pagina over de cookies.

Functionele cookies: Cookies die nodig zijn om te zorgen dat de websites naar behoren functioneert.

Statistische cookies

:

Geven inzicht in hoe onze bezoekers de websites gebruiken.

Marketing cookies

:

Deze cookies gebruiken we om de websites op jouw voorkeur af te stemmen.