IPOWU:

jaringan solidaritas di sektor minyak sawit

Redactie
Door Redactie 12 mei 2025

Saat ini, International Palm Oil Workers United (IPOWU) telah berusia tiga tahun. Didirikan di Utrecht, Belanda, jaringan ini menyatukan serikat-serikat buruh dari empat benua karena produksi minyak sawit bersifat global. Apa pendapat serikat buruh dari Kolombia, Ghana, dan Indonesia mengenai jaringan ini?

Tahun ini, pengaruh IPOWU sangat nyata. Di Kolombia terjadi dua kasus pemecatan anggota serikat buruh. Di perusahaan Gradesa, keresahan yang terjadi berkaitan dengan negosiasi PKB (Perjanjian Kerja Bersama) yang telah berlangsung terlalu lama. Serikat buruh sudah mengajukan tuntutannya hampir setahun yang lalu, tetapi perusahaan terus menunda negosiasi. Koordinasi serikat buruh kelapa sawit Kolombia memutuskan untuk melakukan mogok kerja selama dua hari untuk meningkatkan tekanan. Perusahaan menyatakan pemogokan tersebut ilegal dan menetapkan pemecatan sepuluh anggota serikat buruh. Menurut serikat buruh, pemogokan tersebut tidak ilegal karena para buruh telah menyampaikan bahwa mereka sudah muak dan siap untuk berhenti bekerja. Berkat surat protes dari IPOWU, pemecatan tersebut dibatalkan.

Di perusahaan Palmosan, dua buruh dinyatakan melakukan kesalahan. Setelah itu, mereka langsung dipecat oleh salah satu manajer. Namun, serikat buruh merasa kesalahan mereka ringan. Serikat buruh juga menunjukkan bahwa tidak ada penyelidikan menyeluruh yang dilakukan. Selain itu, mereka tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Kasus ini juga berakhir dengan baik berkat IPOWU.

KOLOMBIA - “Nilai tambah IPOWU paling utama adalah dukungannya”

Ruben Samaca adalah wakil presiden federasi serikat buruh Kolombia, CUT, di wilayah Santander. Namun, ia juga terlibat erat dalam pekerjaan buruh: ia memanen buah kelapa sawit setiap hari. Ia berkata bahwa keikutsertaannya dalam IPOWU berawal dari koordinasi serikat buruh kelapa sawit Kolombia. “Ini adalah kolaborasi empat serikat buruh kelapa sawit. Dari sini kami juga melakukan lobi mengarah ke politik. Ada dua atau tiga orang yang berpartisipasi dalam jaringan internasional, termasuk saya. Pagi ini kami mengadakan pertemuan IPOWU secara daring.”

Samaca mengingat kembali intervensi IPOWU dengan rasa puas. “Menurut saya, pencabutan semua pemecatan itu berkaitan dengan fakta bahwa pembeli utama minyak sawit perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari Belanda. Ketika ada surat yang ditandatangani oleh Astrid Kaag dari Belanda, hal itu dianggap sebagai sebuah peringatan.”  Nilai tambah IPOWU jelas bagi Samaca. “Yang paling utama adalah dukungannya. Tahun lalu, rombongan internasional dari IPOWU datang ke Kolombia. Salah satu kunjungan mereka dilakukan di perkebunan saya. Saya pikir penting bagi para pengusaha untuk mengetahui bahwa kami mendapatkan dukungan internasional. Saya pikir kunjungan IPOWU sangat berkesan.”

Bagi serikat-serikat buruh Kolombia, jaringan internasional dan bimbingan FNV sangatlah penting. “Kami khawatir sekarang,” ucap Samaca, ”karena FNV telah memberi tahu bahwa tidak ada kepastian mengenai keberlanjutan dukungan tahun depan.” Sementara itu, koordinasi serikat buruh kelapa sawit Kolombia telah mendirikan sebuah sekolah serikat buruh bagi para pekerja di sektor minyak sawit. “Pertanyaannya adalah apakah kami dapat melanjutkannya tanpa dukungan finansial,” ujarnya. Samaca mengatakan bahwa jaringan internasional tersebut dan pertukaran yang terjadi di dalamnya sangat menginspirasi. “Bahwa kami sekarang memiliki kontak dengan rekan-rekan serikat buruh dari belahan bumi yang lainnya, seharusnya kita lakukan hal ini dari dulu.”

GHANA - “IPOWU adalah pembuka mata”

Bekerja untuk GAWU, serikat petani Ghana untuk petani sawit independen (petani swadaya), dan di Ghana Oil Palm Development Company (Perusahaan Pengembangan Kelapa Sawit Ghana) membuat Collins Osei Konadu menjadi ahli di sektor minyak sawit. “Kami terutama berurusan dengan petani di sektor kelapa sawit. Kami memberikan dukungan teknis seperti pelatihan modul RSPO mengenai pekerja anak dan kerja paksa, penanganan dan penggunaan bahan kimia, penyelesaian keluhan dan sengketa, pelecehan seksual, hak penggunaan lahan, pencatatan usaha pertanian, dan lain-lain.”

Konadu belum lama terlibat dalam proyek minyak sawit, tetapi ia sangat antusias. “Tahun lalu, saya pergi ke Kolombia untuk pertama kalinya dalam hidup saya untuk melihat yang terjadi di sektor kelapa sawit di belahan bumi yang lain. GAWU memberi tahu kami bahwa berdasarkan kerja sama internasional ini, kami juga akan memulai sesuatu di Ghana bersama rekan-rekan kami di Nigeria, Liberia, dan Kamerun.”

Konadu juga berpartisipasi dalam IPOWU. Ia melihat IPOWU sebagai jaringan yang lebih besar yang dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh buruh industri sawit di tingkat internasional. “IPOWU berfokus pada kesejahteraan buruh di industri minyak sawit serta mempromosikan solidaritas buruh dan pekerjaan yang layak di semua perkebunan. Melalui IPOWU, para anggota dapat mengetahui cara keluhan ditangani di berbagai tempat di dunia. Pertemuan bulanan dan tiga bulanan memungkinkan kami untuk terhubung dengan yang lain dan belajar dari mereka.”

Ia melihat banyak nilai tambah dari jaringan internasional ini. “Jaringan ini memberi kami kesempatan untuk berbagi dan belajar dari rekan-rekan di negara lain. Jaringan ini memiliki banyak program pelatihan yang mengajarkan kami untuk menuntut hak-hak dan tunjangan pekerja. Melalui proyek ini, GAWU meninjau kebijakan gender dan K3 kami untuk mengetahui kebijakan-kebijakan tersebut ramah buruh atau tidak. Kebijakan kami mengenai pelecehan seksual juga dikaji ulang. Baru-baru ini kami belajar cara menggunakan Kobo Toolbox dalam survei dan pemantauan untuk membantu kami mengumpulkan data. Data tersebut akan digunakan untuk PKB dan kebijakan lain yang ingin kami perbaiki. Hal itu adalah nilai tambah yang nyata.”

Bagi Konadu, IPOWU adalah “pembuka mata”. Hal ini telah mendorong GAWU untuk membentuk asosiasi serikat buruh sawit Ghana. “Dengan demikian, kami dapat bertukar pikiran serta melihat perbedaan dan persamaan dalam perundingan PKB serta proses revisi gaji dan upah.”

INDONESIA - “Minyak sawit berasal dari seluruh dunia”

Ismet Inoni adalah koordinator KBS, koalisi buruh Indonesia di sektor minyak sawit. Ia juga aktif di serikat buruh sawit GSBI. KBS telah bekerja keras untuk memperbaiki kondisi kerja para buruh di sektor minyak sawit. Koalisi ini terdiri atas 8 LSM dan 12 serikat buruh.

“Kami telah bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional selama beberapa waktu, termasuk FNV,” kata Inoni. “Tahun lalu, saya ikut serta dalam misi di Belanda, Belgia, dan Uni Eropa. Kemudian, saya juga ke Kolombia bersama IPOWU. Tentu saja karena KBS adalah bagian dari IPOWU,” tuturnya. “Minyak sawit bukan hanya dari Indonesia dan Asia, tetapi dari seluruh dunia. Di Afrika dan Amerika Latin juga ada perkebunan yang melakukan ketidakadilan. Oleh sebab itu, kita harus bersatu sehingga kita dapat bangkit bersama melawan perusahaan-perusahaan tersebut.”

Ia percaya bahwa serikat-serikat buruh dapat memperkuat posisi mereka melalui IPOWU. “Dengan berkampanye di tingkat internasional, kita dapat memberikan tekanan pada perusahaan. Selain itu, kita dapat bertukar pengalaman, saling melengkapi, mengeksplorasi kebutuhan kita, dan membagikan pembelajaran yang diperoleh.” Ia menyebut keberhasilan IPOWU awal tahun ini di Kolombia sebagai contoh yang amat nyata. “Di sini kami melihat secara konkret cara solidaritas bekerja. Kami saling mendukung dan menyemangati. Menurut saya, pembatalan semua pemecatan itu tidak hanya berkat IPOWU, tetapi juga berkat kekuatan gabungan serikat buruh Kolombia.”

Inoni berharap jaringan internasional ini akan semakin meluas di masa mendatang karena bagaimanapun ada lebih banyak negara yang berusaha di sektor minyak sawit. Ia sangat gembira menyambut konferensi di bulan September, ketika delegasi dari semua negara yang berpartisipasi akan datang ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan secara langsung dan berkunjung ke lapangan.

Wawancara: Astrid van Unen

Cookies op websites van de FNV

De FNV gebruikt functionele cookies die noodzakelijk zijn om de websites zo goed mogelijk te laten functioneren. Daarnaast maken we optioneel gebruik van statistische en marketing cookies. De functionele en statistische cookies maken geen gebruik van persoonsgegevens. De marketing cookies worden gebruikt voor het personaliseren van advertenties. Onderstaand kun je toestemming geven voor het gebruik van cookies. Voor meer informatie, of om op ieder moment je instellingen weer te wijzigen, kun je terecht op onze pagina over de cookies.

Functionele cookies: Cookies die nodig zijn om te zorgen dat de websites naar behoren functioneert.

Statistische cookies

:

Geven inzicht in hoe onze bezoekers de websites gebruiken.

Marketing cookies

:

Deze cookies gebruiken we om de websites op jouw voorkeur af te stemmen.