Persatuan Buruh Sawit Internasional!

Serikat buruh sawit bersatu demi minyak sawit yang adil

Minyak sawit digunakan dalam banyak makanan dan produk pembersih. Namun, selain berbahaya bagi alam dan lingkungan hidup, industri kelapa sawit seringkali juga berbahaya bagi para buruh di perkebunan. Mondiaal FNV berkomitmen untuk mendukung serikat buruh independen bagi buruh di Indonesia dan Kolombia, dan bersama mereka, kami telah membentuk jaringan serikat buruh ‘International Palm Oil Workers United’

Bagian dari rantai minyak sawit

Fakta bahwa kita semua adalah bagian dari rantai pasok global berarti kita juga harus bekerja sama untuk memperbaiki kondisi di sepanjang rantai tersebut secara keseluruhan. Hal ini diperlukan karena sejumlah perusahaan besar merupakan pengambil keputusan terkait dengan hubungan (kerja) dalam rantai pasok tersebut, dan juga mengenai kondisi kerja di perkebunan. Pemain utamanya adalah kilang pengolahan (refinery) minyak, yang biasanya merupakan perusahaan multinasional besar dengan cabang di Belanda, serta supermarket dan perusahaan-perusahaan besar di bidang pangan dan perawatan tubuh (kosmetik).

Jaringan serikat buruh internasional

Oleh karena itu, pada tahun 2022, kami mulai membangun jaringan serikat buruh internasional – ‘Persatuan Buruh Minyak Sawit Internasional’ – dengan serikat buruh dari Kolombia, Indonesia, dan FNV Belanda sendiri. Beberapa serikat buruh di Afrika kemungkinan besar akan bergabung dengan kami dalam waktu dekat.

Perusahaan kelapa sawit: Bertanggung jawab!

Jaringan ini telah menyusun strategi bersama untuk mencapai kondisi kerja yang lebih baik di perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit. Kami meminta pertanggungjawaban perusahaan-perusahaan besar di seluruh rantai ini, berdasarkan Pedoman OECD untuk Perusahaan Multinasional [link latar belakang OESO] dan undang-undang yang akan segera mengatur Uji Tuntas terkait dengan hak asasi manusia dan perdagangan dan industri [link ke latar belakang], yang akan mewajibkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai pasokan mereka. Bagian dari strategi ini adalah dialog yang bermakna dengan para pemangku kepentingan di semua tahapan proses. Oleh karena itu, serikat buruh di negara-negara produksi harus diikutsertakan dalam dialog dengan perusahaan-perusahaan tersebut.

Kami akan memulai dengan perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan dengan perkebunan di mana kami memiliki serikat buruh mitra, dan di mana FNV juga diorganisir dan dilibatkan. Meskipun situasi di Belanda secara umum jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara penghasil minyak sawit, kerja sama internasional yang kuat juga penting untuk memperkuat posisi FNV di perusahaan-perusahaan tersebut. Bersama-sama kita berdiri kokoh.

Tujuan dari jaringan

  • Untuk bertukar informasi tentang pengalaman dalam industri sawit dan belajar satu sama lain
  • Untuk menunjukkan solidaritas satu sama lain ketika serikat buruh sedang berkampanye atau terlibat konflik dengan perusahaan
  • Untuk bersatu dan bernegosiasi dengan para pemain utama dalam rantai pasok tersebut, tujuannya adalah agar perusahaan-perusahaan ini memikul tanggung jawab untuk memperbaiki kondisi di perkebunan dan pabrik.

Tujuan kita

Pekerjaan yang aman dan permanen bagi buruh kelapa sawit, dengan fokus khusus pada:

  • Upah
  • Keamanan kerja
  • Kesehatan dan keselamatan
  • Hak-hak serikat buruh.

Potret dari Kolombia dan Indonesia

Wawancara video dengan mitra-mitra

Yublina Lina

Bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat dan merupakan sekretaris jenderal federasi di wilayah tersebut.

Ndaizivai Kamoto

Koordinator program minyak kelapa sawit IUF di Afrika.

Raul Patiño Nuñez

Pemimpin serikat buruh Sintraproaceites di Kolombia.

Konsumen adalah pengguna minyak sawit dalam skala besar

Minyak sawit merupakan bahan penting dalam banyak produk makanan dan kosmetik, dan juga digunakan untuk menggoreng dan sebagai biofuel. Tanpa kita sadari, kita sebagai konsumen adalah pengguna dalam skala besar. Dunia tidak dapat hidup tanpa produk ini karena sumber minyak lainnya sering kali membutuhkan lebih banyak lahan dan hasil panen per hektarnya lebih sedikit. Permintaan minyak sawit telah meningkat secara signifikan, sehingga mengakibatkan semakin banyak perkebunan yang didirikan dan, khususnya di Asia, terjadi deforestasi yang signifikan serta hilangnya hutan hujan dan keanekaragaman hayati.

Minyak kelapa sawit merupakan produk yang menguntungkan bagi banyak perusahaan

Hal ini juga berarti semakin banyak orang yang bekerja di industri kelapa sawit, yang diperkirakan berjumlah 16 juta orang di Indonesia saja. Jumlah ini mencakup banyak petani kecil, namun sebagian besar dari mereka adalah buruh yang bekerja di perkebunan yang seringkali merupakan milik perusahaan besar. Ekstraksi minyak pertama dari buah yang dipetik harus dilakukan dalam waktu 24 jam, dan ini dilakukan di lokasi pabrik. Pemrosesan dan pemurnian lebih lanjut biasanya dilakukan di negara lain di belahan dunia, termasuk Belanda, yang merupakan importir dan eksportir utama minyak sawit dan produk terkait. Bagi banyak perusahaan, minyak sawit merupakan produk yang sangat menguntungkan.

Tantangan bagi buruh

Situasi buruh berbeda antara satu daerah atau negara dengan yang lain, namun terdapat juga banyak persamaan. Memanen buah kelapa sawit merupakan pekerjaan yang sangat berat, dan hampir di semua tempat dilakukan dalam kondisi kerja yang tidak sehat. Selain itu, penggunaan pestisida juga banyak dilakukan, seringkali tanpa buruh mendapatkan perlindungan yang memadai. Sejumlah besar perempuan juga bekerja di perkebunan, biasanya menyemprot tanaman dan memungut buah-buahan yang jatuh ke tanah (brondolan). Sangat sedikit orang yang memiliki kontrak permanen dengan jaminan sosial dan ketentuan lainnya, bahkan perempuan lebih jarang dibandingkan laki-laki. Gajinya biasanya rendah, bahkan kadang-kadang di bawah upah minimum yang ditetapkan undang-undang. Mengorganisir masyarakat merupakan tantangan besar karena adanya penolakan terhadap serikat buruh, banyaknya buruh harian lepas (BHL), dan lokasi perkebunan yang seringkali sangat terpencil. Pekerjaan di serikat buruh juga seringkali berbahaya, terutama di Kolombia, dimana para pemimpin serikat buruh terkadang bahkan dibunuh.

Bagaimana Mondiaal FNV berkontribusi terhadap perbaikan kondisi tenaga kerja

Selama beberapa tahun, Mondiaal FNV telah mendukung serikat buruh yang mengorganisir buruh di perkebunan kelapa sawit dan pabrik di Kolombia dan Indonesia, memantau kondisi kerja, dan bernegosiasi dengan pemberi kerja, dan, sejak tahun 2020, juga serikat buruh di Afrika (Ghana, Kamerun, Nigeria dan Uganda).

Mondiaal FNV mendukung serikat buruh dalam membangun kapasitas: misalnya, untuk bernegosiasi secara efektif, untuk mengorganisir lebih banyak buruh, untuk melatih perempuan sehubungan dengan tema-tema seperti pelecehan di tempat kerja, untuk memberikan pelatihan kesehatan dan keselamatan, dan sebagainya. Kami juga mendukung kampanye dan penelitian yang dilakukan oleh mitra kami. Jaringan koordinasi telah dibentuk di Kolombia dan Indonesia. Prioritas ditentukan oleh serikat buruh di berbagai belahan dunia.

Cookies op websites van de FNV

De FNV gebruikt functionele cookies die noodzakelijk zijn om de websites zo goed mogelijk te laten functioneren. Daarnaast maken we optioneel gebruik van statistische en marketing cookies. De functionele en statistische cookies maken geen gebruik van persoonsgegevens. De marketing cookies worden gebruikt voor het personaliseren van advertenties. Onderstaand kun je toestemming geven voor het gebruik van cookies. Voor meer informatie, of om op ieder moment je instellingen weer te wijzigen, kun je terecht op onze pagina over de cookies.

Functionele cookies: Cookies die nodig zijn om te zorgen dat de websites naar behoren functioneert.

Statistische cookies

:

Geven inzicht in hoe onze bezoekers de websites gebruiken.

Marketing cookies

:

Deze cookies gebruiken we om de websites op jouw voorkeur af te stemmen.